1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dalang Judi Bola Ditangkap!

20 September 2013

Dalang terkenal yang diduga berada di belakang lingkaran pengaturan skor pertandingan Sepakbola ditangkap di Singapura. Jaringan ini diduga terlibat ratusan pengaturan skor pertandingan di seluruh dunia.

https://p.dw.com/p/19l3i
Foto: picture-alliance/dpa

Sumber AFP mengatakan bahwa pengusaha yang dikenal dengan nama Dan Tan, atau bernama lengkap Tan Seet Eng, termasuk di antara 14 orang yang digerebek polisi pekan ini. Polisi mengatakan “pimpinan tersangka“ ikut ditangkap meski tidak menyebutkan nama.

Penangkapan ini merupakan sebuah langkah maju dalam upaya Singapura memerangi sindikat pengaturan skor pertandingan yang diduga terkait dengan skandal di sejumlah negara termasuk Italia, Jerman dan Hungaria.

Penangkapan penting

Dan Tan termasuk di antara 12 laki-laki dan dua perempuan yang ditangkap. Mereka ditahan di bawah undang-undang, yang biasanya dipakai bagi para anggota geng kriminal, yang memungkinkan penahanan tanpa pengadilan.

Sebuah pernyataan dari kepolisian Singapura dan biro anti korupsi mengatakan para tersangka ditangkap lewat operasi selama 12 jam dan dituduh “menjadi bagian kelompok organisasi kejahatan yang terlibat dalam kegiatan pengaturan skor pertandingan”.

Sekretaris Jenderal Interpol Ronald Noble, yang sebelumnya menyerukan penangkapan Dan Tan, menggambarkan operasi ini sebagai sebuah ”langkah penting dalam pengejaran terhadap sindikat pengaturan skor pertandingan internasional dengan menangkap para tersangka utama dalam kasus ini, termasuk diantaranya dalang tersangka”.

Chris Eaton, bekas kepala keamanan untuk badan sepakbola dunia FIFA, mengatakan penangkapan itu ”adalah operasi yang sangat penting, khususnya untuk melawan geng Singapura yang melakukan pengaturan pertandingan dan melakukan penipuan judi”.

Badan kepolisian Eropa Europol mengaitkan geng-geng kriminal Singapura untuk mengungkapkan bahwa ratusan pertandingan di seluruh dunia, termasuk kualifikasi piala dunia, telah menjadi target pengaturan skor.

Nama Dan Tan pertama kali menjadi terkenal saat pengatur skor saingannya di Singapura yakni Raj Perumal ditangkap dan dipenjara dalam kasus kecurangan pertandingan di Finlandia.

Selanjutnya

Sebelumnya

Perumal mengatakan ia adalah kawan yang dikhianati oleh Dan Tan. Tapi Dan Tan yang di foto kelihatan bertampang gemuk dan berwajah bulat, memprotes pengakuan Perumal dan menyatakan dirinya tidak bersalah.

Fußball und Geld
Mafia judi Singapura diduga mengatur skor pertandingan klub besar yang melibatkan pemain Sepakbola terkenal di EropaFoto: Fotolia

”Kenapa saya tiba-tiba digambarkan sebagai seorang pengatur skor, saya tidak tahu. Saya tidak bersalah,” kata dia kepada sebuah harian Singapura pada tahun 2011, yang merupakan satu-satunya wawancara yang diketahui pernah ia berikan kepada media.

Para penelidik Italia telah mengeluarkan sebuah surat penangkapan untuk Dan Tan atas tuduhan luas 'calcioscommesse', atau skandal judi bola yang melibatkan klub dan pemain-pemain besar.

Pada bulan Mei, polisi Singapura mengatakan Tan “membantu para penyelidik di Singapura”. Pada bulan yang sama ia dituduh di Hungaria atas dugaan manipulasi 32 pertandingan di tiga negara.

Eaton, seorang bekas pejabat Interpol dan kini menjadi direktur integritas olahraga di lembaga International Centre for Sport Security (ICSS), yang berbasis di Doha menggambarkan penangkapan Tan sebagai “penangkapan yang sangat penting”.

Masalah kronis

Pengaturan hasil pertandingan telah terbukti menjadi sebuah masalah kronis dan berkembang di dunia Sepakbola. Kasus ini kembali menjadi berita utama pekan ini setelah enam laki-laki dituduh terlibat kecurangan bernilai jutaan dollar dalam pertandingan sepakbola di negara bagian Australia.

Meski ada penangkapan di Australia dan Singapura, tapi eaton mengatakan bahwa sepakbola dunia “masih dalam krisis“ karena momok pengaturan skor.

“Ingat, ini hanyalah satu geng, masih ada gang-geng internasional lainnya yang juga beroperasi,“ kata dia. “Olahraga, khususnya sepakbola masih dalam krisis dan penting bahwa kita melakukan aksi global…“

Para ahli mengatakan para pengatur skor yang mengasah keahlian mereka di Singapura dan Negara tetangga Malaysia, kini telah menyebar ke liga-liga lain, menciptakan rantai antara geng lokal dengan sindikat judi internasional.

Dalam kasus baru-baru ini di Singapura, tiga wasit asal Libanon dihukum Juni lalu karena menerima sogokan seks sebagai imbalan untuk mengatur skor pertandingan.

Kegiatan judi ilegal yang didukung oleh pengaturan skor diduga menghasilkan pendapatan milyaran dollar setiap tahun, membuat bisnis kejahatan ini secara finansial sejajar dengan perusahaan multinasional seperti Cova-Cola.

ab/ek (afp,rtr,ap)