1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cina Minta AS Tutup Mulut

6 Agustus 2012

Media Cina meminta Amerika Serikat untuk "tutup mulut" seputar sengketa klaim Laut Cina Selatan yang tak kunjung usai.

https://p.dw.com/p/15kas
China and USA Flag © Feng Yu #24512850
Simbol gambar Cina dan ASFoto: Feng Yu/Fotolia

Kementerian Luar Negeri Cina akhir pekan ini mengecam pernyataan kementerian luar negeri AS yang mengatakan, Washington memonitor dari dekat konflik teritorial di Laut Cina Selatan dan bahwa penempatan persenjataan militer Cina di area itu membawa risiko tingkat eskalasi selanjutnya di kawasan itu.

Mosaik klaim persaingan territorial di Laut Cina Selatan menjadi tema yang memiliki potensi paling besar untuk menjadi konflik militer. Beijing mengatakan konflik klaim teritorial dengan Vietnam, Filipina dan negara Asia Tenggara lainnya akan diselesaikan secara satu per satu. Dan merupakan hal yang membuat geram dimana Amerika Serikat mendukung pendekatan multilateral untuk menyelesaikan klaim tumpang tindih tersebut.

"Kami benar-benar berhak untuk meneriakkan kepada Amerika Serikat : Tutup mulut! Bagaimana sikap turut campur negara lain dapat ditolerir dalam hal yang menyangkut lingkup kedaulatan Cina?“, demikian bunyi komentar dalam People's Daily edisi internasional. Sebuah harian ternama dari Partai Komunis yang memerintah di Cina.

Karte Deutsch Paracel-Inseln im Südchinesischen Meer China Vietnam Karte: DW-Grafik Datum 11.05.2009
Kepulauan Paracel yang juga menjadi sengketa di Laut Cina Selatan

Kemarahan Beijing menunjukkan potensi ketegangan seputar Laut Cina Selatan berkembang menjadi konflik diplomatik yang makin meluas, meskipun konfrontasi militer tetap menjadi hal yang tidak diharapkan. Pekan lalu People's Daily memberitakan, kepentingan utama Cina terancam dalam hal klaim teritorial seputar Laut Cina Selatan. Kata-kata yang menyetarakan klaim itu dengan klaim Cina seputar kedaulatan di Tibet dan Xinjiang.

Sabtu (04/08) pejabat kementerian Luar Negeri Cina Zhang Kunsheng mengatakan telah memanggil wakil duta besar AS di Beijing Robert Wang untuk pembicaraan serius seputar isu tersebut.

dk/vlz (rtr, afp)