1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Blackberry Luncurkan Ponsel Baru

23 September 2014

Produsen ponsel Blackberry, akan kembali meluncurkan produk baru. Peluncuran tersebut adalah upaya membangkitkan kembali situasi sulit yang tengah dialami perusahaan Kanada tersebut.

https://p.dw.com/p/1DJ7F
Foto: picture-alliance/AP Photo

Menurut kepala eksekutif Blackberry, John Chen, produk teranyarnya yang akan dirilis Rabu (24/09) tersebut bernama Blackberry Passport dan memiliki beberapa keunggulan, diantaranya ukuran layar yang lebih besar, yakni 4,5 inci.

Yang pasti bakal menarik perhatian publik, harga yang dibandrol untuk ponsel pintar tersebut cukup murah, yaitu 599 Euro per unit atau sekitar 9,2 juta Rupiah. Harga tersebut, di bawah harga ponsel terbaru keluaran Apple dan smartphone berteknologi tinggi milik Samsung.

Kegagalan Blackberry 10

Jika tidak ada aral melintang, peluncuran Blackberry Passport bakal dilakukan di Dubai, London dan Toronto. Terhitung 15 hari sejak peluncuran tersebut, produk terbaru Blackberry itu sudah bisa ditemui di pasaran.

Blackberry Passport diluncurkan tak lama setelah Blackberry 10 gagal mendapatkan reaksi positif dari pasar. Sebelumnya, pada tahun lalu Blackberry juga harus mengalami kerugian yang cukup besar karena kalah bersaing dari pesaingnya.

Bagi Blackberry, inovasi saat ini adalah sebuah keharusan untuk bisa mendongkrak angka penjualan, mengingat pada saat yang sama Apple berhasil mendulang keuntungan melalui produk iPhone mereka, serta smartphone berteknologi tinggi lain yang menggunakan software android dari Google.

Koneksi Foxconn

Terkait soal terobosan, pada Desember 2013 lalu Blackberry membuka pintu kerjasama dengan Foxconn, sebuah perusahaan manufaktur yang bermarkas di Taiwan. Melalui kerjasama tersebut, maka Foxconn akan melakukan proses manufaktur dan inventori manajemen, sedangkan Blackberry bakal fokus pada software serta layanan.

Produk perdana hasil kerjasama Foxconn dan Blackberry adalah Blackberry Z3 dengan harga dibawah 200 Euro. Lewat produk tersebut, kedua perusahaan tersebut berharap bisa mencuri pasar Asia, khususnya Indonesia, dimana pengguna setia Blackberry di negara itu masih banyak. Layanan Blackberry Messengger (BBM) sangat populer di Indonesia.

ss/vlz (afp)