1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Berkebun diantara Beton dan Puing

Karin Jäger22 Februari 2017

Sebenarnya, warga di perkotaan juga dapat berkebun. Terdapat banyak lahan yang dapat dibajak dan ditanami. Di kota Köln misalnya, di lokasi bekas pabrik bir dibangun satu kebun.

https://p.dw.com/p/15teL
Foto: DW/Karin Jäger

Terhalang oleh tumpukan puing, di kelilingi reruntuhan bangunan dan gedung-gedung tinggi, satu pemandang hijau menunggu untuk dikunjungi. Lebah-lebah tampak terbang berkeliling, hinggap dari satu bunga ke bunga lain, kupu-kupu dengan gerakan elegannya mengitari kebun, bunga matahari memancarkan kemilua warna kuningnya dan wajah orang-orang tampak berseri, juga wajah Dorothea Hohengarten. Ibu muda yang akrab dipanggil Doro ini merupakan juru bicara dari Kölner Neuland e.V, kelompok yang mengorganisasi kebun bersama di kota Köln ini. Beberapa orang yang lewat penasaran bertanya mengenai kelompok ini. “Setiap orang dapat menanam di sini, menyiram, memupuk dan memanen. Juga mereka yang bukan anggota kelompok. Lewat sumbangan. Semua milik bersama,“ dikatakan Doro..

Mulai bulan September depan, kebun akan diurus oleh seorang tukang kebun yang mendapat upa dan para relawan akan mendapatkan jadwal untuk turut membantu. Selama ini, ditentukan seseorang yang menjadi pengawas, yang lainnya diminta untuk membajak tanah atau menanam benih.

Aktivitas Menyenangkan

Michele menaburkan tanah berwarna merah yang berasal dari batu bata yang dihancurkan disekliling sayuran. Tanah yang berasal dari sebuah lapangan tenis memiliki fungsi untuk membantu sisem pengairan. Setelah itu, dibantu anaknya Fabio beserta teman-temannya, Michele menyiram pohon tomat yang baru diitanam. “Tahun ini kami sangat beruntung. Bukan musim panas yang baik untuk pergi ke luar namun waktu yang bagus untuk berkebun,” dikatakan pria asal Italia yang telah tinggal di Jerman sejak 40 tahun lalu. Michele kerap datang ke kebun ini bersama anaknya.

Berbagai jenis buah-buahan lokal dan juga tanaman eksotis seperi gooseberry dapat dilihat dan juga dicicipi di kebun ini dan semuanya organik. Salah sati aturan dasar kelompok ini adalah: dilarang memakai pestisida, herbisida dan pupuk kimia. Memanen hasil bukanlah tujuan utama para tukang kebun amatir ini. Kebanyakan dari mereka ingin belajar mengenai tanaman dan tanah serta menikmati keindahan di tengah kota dan berkumpul bersama pecinta kebun lain.

Untuk Menutupi Kebutahan

Matahari bersinar dengan teriknya dan para anggota kelompok tengah menyiram tanaman. “Pemilik gedung di sebelah memberi izin kepada kami untuk menampung air hujan dari atap, yang biasanya mengalir lewat talng ke dalam sistem saluran pembuangan,” dikatakan Doro. Air hujan ditampung dalam sebuah tanki air dan dimanfaatkan untuk menyiram kebun sesuai dengan kebutuhan. Untuk dapat menghemat air dan agar kebun tidak cepat kering, mereka menutupi lahan dengan bahan organik seperti kulit kayu, jerami dan potongan gulma serta rumput.

Sebagian besar para pecinta kebun mengangap bahwa Perkebunan Perkotaan ini bukanlah sekedar iseng. “Di kota-kota di Cina misalnya, sudah umum untuk berkebun di halaman belakang, karena memang warga membutuhkannya untuk keperluan sehari-hari,” dikatakan salah seorang anggota kelompok yang baru saja mengunjungi Cina. Doro menambahkan, “Bagi kami ini baru sekedar sesuatu yang menyenangkan. Tapi tidak ada salahnya untuk berfikir untuk benar-benar bertani. Saat ini kita tengah mengalami krisis keuangan, Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya di Eropa. Dan kami di sini memiliki pemahaman dasar bahwa melestarikan seuatu selalu bermanfaat.“

Harus Siap Pindah

Sekitar dua setengah lapangan sepak bola luas lahan di tengah kota Köln yang dapat diolah oleh Kölner Neuland e.V. Namun baru sekitar seperempatnya yang dimanfaatkan. Namun diharapkan seluruh lahan yang ada dapat ditanami dalam waktu dekat.

Para anggota kelompok memiliki kontrak pemakaian lahan dengan pemilik lahan, yaitu pemerintah negara bagian Nordrhein Westfalen, sampai akhir tahun 2014. Setelah kontrak habis, menuru rencana di atas lahan ini akan dibangun satu kompleks bangunan. Para pecinta kebun berharap bahwa nantinya mereka dapat memindahkan tanaman mereka ke tempat lain.