1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bayi Meninggal Setelah Ditolak di Banyak RS

18 Februari 2013

Seorang bayi meninggal dunia setelah menagalami gangguan pernafasan dan ditolak di 10 rumah sakit.

https://p.dw.com/p/17gaj
Foto: Fotolia/swed

Dera Nur Anggraini, seorang bayi berusia 10 bulan yang menderita komplikasi pernafasan. Dera akhirnya meninggal setelah ditolak sepuluh rumah sakit yang diminta menangani operasinya. Ayah sang bayi, adalah seorang pedagang kaki lima. Ia tak mampu membayar biaya yang diminta pihak rumah sakit.

Dera Nur Anggraini lahir prematur bersama saudara kembarnya Dara pada tanggal 10 Februari lalu. Dera dan saudara kembarnya lahir di Rumah Sakit Zahira, Pasar Minggu. Dia dan Dara lahir dengan cara operasi caesar. Saat itu umur kandungan ibu bayi, Lisa Dera Wati, baru tujuh bulan.

Ketika baru lahir, Dera mengalami gangguan di bagian tenggorokan yang menghalangi pernafasan, demikian dijelaskan ayahnya, Elias Setya Nugroho. Elias menceritakan, telah pergi ke sepuluh rumah sakit namun mengalami penolakan dengan alasan tak memiliki peralatan yang dibutuhkan atau kapasitas RS sudah terisi penuh.

Elias Setya Nugroho mengatakan: “Dera sudah dikubur hari Minggu lalu, “Ia meninggal setelah dibawa kembali ke rumah sakit tempat ia dilahirkan.

Diceritakan Elias, “Kami mencoba pergi ke beberapa rumah sakit, namun semua penuh. Akhirnya kami pergi ke rumah sakit swasta namun kami tak mampu membayarnya. Totalnya, ada 10 rumah sakit yang menolak.”

Elias Setya Nugroho mengatakan pihak rumah sakit meminta uang muka sebesar 15 juta rupiah, meskipun keluarganya memegang kartu kesehatan. Elias berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Galerie - Iran Gesundheit
Simbol rumah sakitFoto: ISNA

Ditambahkan Elias, saudara kembar Dera, yakni Dara, yang lahir dengan berat 1,4 kilogram kini berada di rumah sakit umum dan berjuang untuk tetap hidup.

Di lain pihak, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan Dera Nur Anggraini meninggal karena kondisinya yang hanya memiliki peluang kecil untuk bertahan hidup.

“Bayi itu lahir dengan berat badan hanya satu kilogram. Ia memiliki kesempatan kecil untuk bertahan hidup. Biasanya bayi lahir sekitar tiga kilo gram, ujar Menkes. Namun Menkes mengakui kurangnya sumber daya dalam mengatasi komplikasi semacam itu.

AP/AB(rtr/ap/afp)