1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bayern Menang, Bayern Meradang

12 Maret 2014

Kegembiraan Bayern München usai lolos ke babak perempat final Liga Champions Eropa nyaris tak berbekas. Selain kasus Uli Hoeneß, penampilan Ribery dkk. di atas lapangan juga dinilai kurang meyakinkan.

https://p.dw.com/p/1BNni
Champions League Achtelfinale FC Bayern München - Arsenal London
Foto: Odd Andersen/AFP/Getty Images

Kegembiraan tertahan di Allianz Arena. Usai menahan imbang FC Arsenal dan lolos ke babak perempat final Liga Champions Eropa dengan agregat 3:1, FC Bayern München terkesan menahan diri. Tidak ada wawancara rutin dengan kapten Philip Lahm. Karl-Heiz Rummenigge dan Mathias Sammer yang biasa ringan lidah pun, kali ini diam seribu bahasa.

Dibayangi proses hukum terkait dugaan penggelapan pajak terhadap Uli Hoeness, pencapaian Ribery dkk. kali ini cuma menjadi latar belakang.

Tapi bukan cuma kasus Hoeness saja yang meredam kegembiraan di Allianz Arena. "Kami banyak melakukan kesalahan di babak kedua," ujar Philip Lahm yang menghadiri sesi wawancara di sebuah studio televisi seusai laga. Pelatih Arsenal, Arsene Wenger berpendapat serupa. Menurutnya setelah Lukas Podolski menyamakan kedudukan menjadi 1:1, Bayern terlihat "gugup."

Wenger Hujat Robben

Wenger juga mengritik aksi Robben yang dianggapnya menjatuhkan diri di depan gawang sehingga wasit menghadiahkan penalti untuk Bayern. Robben, katanya, adalah "salah satu pemain terbaik" di dunia. Tapi "ia juga pemeran yang baik dan bisa memetik keuntungan maksimal dari situasi kecil," kata Wenger.

Robben juga terlibat dalam insiden di depan gawang pada leg pertama yang mengakibatkan wasit memberikan kartu merah buat kiper Wojciech Szczęsny. "Situasinya selalu sama," imbuhnya, "Robben berlari di depan pemain lawan dan menunggu terjadinya kontak."

Kembalinya Schweinsteiger

Kendati begitu Bayern punya alasan untuk bergembira. Jendral lapangan tengah, Bastian Schweinsteiger kembali pulih dan menampilkan permainan yang solid. Keputusan Guardiola meracik susunan skuad untuk mengakomodasi gelandang bertahan Jerman itu pun terbukti jitu.

"Saya kira, penampilan saya hari ini cukup baik, tapi saya rasa, saya masih membutuhkan waktu untuk mencapai kebugaran maksimal," kata Schweinsteiger seusai pertandingan.

Guardiola sendiri merasa puas atas penampilan anak asuhnya. "Kami berhasil meminimalisir kesalahan dan bermain dengan cerdas dan dalam level yang tinggi," katanya, "Arsenal tidak punya peluang di babak pertama. Kecuali gol balasan yang sebenarnya diawali oleh pelanggaran, tidak ada yang terjadi."

rzn/hp (sid, dpa)