1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Baterai Laptop Bekas Jadi Sumber Listrik

9 Desember 2014

Peneliti IBM mengembangkan produk hasil daur ulang baterai laptop bekas, yang bisa bermanfaat bagi ratusan juta warga di dunia yang rumahnya tidak memiliki akses listrik.

https://p.dw.com/p/1E1JF
Foto: Fotolia/Calado

Menurut agen perlindungan lingkungan (EPA), di Amerika Serikat saja setiap tahunnya ada 50 juta laptop dan komputer yang dibuang. Padahal baterai lithium-ion dari puluhan juta laptop bekas masih bisa dimanfaatkan. Sekelompok illmuwan IBM di India berhasil mengembangkan cara mendaur ulang baterai laptop lithium-ion bekas dan mengubahnya menjadi sumber listrik dan cahaya.

Peneliti di Bangalore mengembangkan alat prototipe yang bisa digunakan untuk menyuplai cahaya lampu bagi warga yang tidak punya akses ke sumber listrik. Menurut mereka, 70 persen baterai laptop bekas punya cukup energi untuk menyalakan lampu LED selama 1640 jam per tahun. Ini berarti empat jam listrik per hari selama satu tahun.

Kotak energi

Penemuan ini tidak hanya membantu proses daur ulang dari sampah elektronik yang semakin bertambah jumlahnya per tahun, tetapi juga membantu kawasan miskin di negara-negara berkembang dimana biaya listrik masih terlalu tinggi.

Prototipe buatan IBM dan perusahaan RadioStudio diberi nama UrJar. Gabungan dari dua kata dalam Bahasa Hindi: urja (energi) dan jar (kotak). UrJar memiliki komponen baterai isi ulang yang dirakit dari bagian-bagian baterai laptop bekas. Alat ini mampu memberi tenaga listrik bagi bohlam LED, cas ponsel, dan kipas angin.

"Komponen termahal dalam sistem ini seringnya adalah baterai," ujar Vikas Chandan, peneliti IBM yang memimpin proyek tersebut kepada situs Technology Review MIT. "Dalam hal ini, bagian termahal justru berasal dari sampah."

Produk gratis

Bagaimana cara pembuatannya? Kemasan baterai laptop dibuka. Lalu sel baterai dikeluarkan. Tiap sel diperiksa secara terpisah untuk mengetahui yang mana yang masih bisa dimanfaatkan. Setelah itu sel-sel baterai yang berfungsi digabungkan kembali untuk membentuk semacam baterai. Perangkat untuk mencas ditambahkan dan juga sirkuit untuk mencegah alat menjadi terlalu panas.

Peneliti memperkirakan biaya produksi satu UrJar sekitar 600 Rupee atau sekitar 120.000 Rupiah. Prototipe diuji coba oleh lima pengguna di kawasan miskin India. Empat diantaranya menggunakan alat tersebut untuk warung pinggir jalan tempat mereka bekerja.

Para pengguna mengatakan, mereka bersedia membayar 1000 Rupee untuk produk tersebut. Tetapi menurut situs Tech Review, IBM tidak berencana mengubah teknologi ini menjadi bisnis. Mereka akan menyediakan dokumen cara pembuatan UrJar secara cuma-cuma bagi negara-negara berkembang.

vlz/yf (popsci, techreview, ibm)