1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bantuan Tidak Redakan Ketegangan

20 Oktober 2014

Perang asimetris Israel lawan Hamas di Jalur Gaza selama 50 hari meluluh lantakan wilayah Palestina itu. Janji bantuan pembangunan kembali hanya bermanfaat bila solusi damai dicapai.

https://p.dw.com/p/1DYZ1
Symbolbild Palästina Israel Flaggen Konflikt
Foto: picture-alliance/dpa

Sekedar bantuan uang tidak akan bisa mengurangi kesengsaraan rakyat Palestina di Jalur Gaza. Demikian pernyataan sekretaris jenderal PBB, Ban Ki Moon saat meninjau sendiri kerusakan dan penderitaan rakyat di Jalur Gaza belum lama ini.

Tapi, sekjen PBB itu mengatakan, minimal sudah ada janji bantuan milyaran Dolar AS untuk pembangunan kembali. Akibat gempuran militer Israel beberapa bulan silam, nyaris seluruh infrastruktur di Jalur Gaza hancur. Ban Ki Moon menegaskan, kunjungannya ke kawasan Palestina itu harus ditafsirkan sebagai sinyal, bahwa rakyat Palestina tidak dibiarkan sendirian.

PBB sebelumnya berhasil mencapai kesepakatan trilateral antara Israel, Palestina dan PBB untuk pembangunan kembali. Presiden otonomi Palestina, Mahmud Abbas ditunjuk memainkan peranan sentral, dan material bangunan yang dikirim ke Jalur Gaza, tidak boleh disalah gunakan oleh Hamas. PBB bertindak sebagai pengawas seluruh proyek pembangunan kembali.

Solusi menyeluruh

Menurut PBB, pembangunan kembali Jalur Gaza saja tidaklah mencukupi, Pasalnya konflik di kawasan itu tetap merupakan bom waktu yang siap meledak setiap saat. Karena itu blokade baik oleh Israel maupun Mesir harus segera dicabut. Tentara pendudukan Israel juga harus ditarik secepatnya.

Senada dengan itu dutabesar Palestina di PBB, Riyad Mansour kembali mendesak agar Dewan Keamanan melakukan pemungutan suara selambatnya akhir tahun ini, terkait resolusi Palestina sebagai sebuah negara berdaulat.

Jika resolusi disepakati, penarikan mundur semua tentara Israel dari kawasan otonomi Palestina harus dilakukan tuntas sampai November 2016. Menlu AS, John Kerry juga sudah menegaskan, stabilitas dan perdamaian di Palestina khususnya di Jalur Gaza juga akan menjadi jaminan keamanan bagi Israel.

"Sekedar gencatan senjata bukanlah perdamaian. Semua harus kembali ke meja perundingan dan mencapai kesepakatan yang lebih dari sekedar gencatan senjata", ujar Kerry. Namun dalam waktu bersamaan, Amerika Serikat tetap bersikap enggan meloloskan resolusi di Dewan Keamanan PBB bagi solusi damai berupa pengakuan dua negara berdaulat, Israel dan Palestina. Sejauh ini Palestina baru mendapat 7 dukungan suara dari 15 anggota DK-PBB. Untuk menggolkan resolusi dibutuhkan minimal 9 suara dukungan.

as/vlz (ap,rtr,afp,dpa)