1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bakat Sepakbola Jerman Tewas di Suriah

21 November 2013

Dulu dia bermain dengan Sami Khedira dan Kevin-Prince Boateng. Tapi Burak Karan kemudian menggantung sepatu dan berangkat ke Suriah. Ia tewas dalam perang.

https://p.dw.com/p/1ALuS
Foto: picture-alliance/dpa

Burak Karan dulu pernah menjadi pemain tim junior sepakbola Jerman U17. Aparat keamanan Jerman sekarang menerangkan, Karan kemungkinan besar tewas dalam perang di Suriah. Ia memang sejak lama diamati oleh aparat keamanan. Dia menjadi radikal dan ikut dalam beberapa demonstrasi dengan aksi kekerasan. Tapi kemudian jejaknya menghilang di Suriah.

Sebelumnya majalah Focus dan harian Bild memberitakan, Burak Karan yang berusia 26 tahun sejak beberapa tahun terakhir bergabung dengan kelompok radikal Islam. Menurut laporan Bild, ia tewas tanggal 11 Oktober lalu dalam serangan pasukan Suriah. Tapi menurut majalah Focus, Karan tewas dalam baku tembak dengan gerilyawan Kurdi di perbatasan ke Suriah.

Bakat unggulan

Burak Karan lahir di Wuppertal dan pernah ikut dalam tim U16 dan U17 Jerman. Ketika itu ia bermain bersama-sama dengan Sami Khedira, yang sekarang menjadi pemain top Real Madrid, dan Kevin-Prince Boateng, sekarang bermain untuk Schalke 04. Ia diturunkan tujuh kali untuk mewakili Jerman dalam pertandingan internasional.

Ia selanjutnya bergabung dengan klub Hannover 86 dan pindah ke Alemania Aachen. Tahun 2008 ia terakhir kali diturunkan Alemania Aachen. Pada usia 20 tahun ia mengakhiri karirnya sebagai pemain sepakbola profesional. Sebelumnya ia sempat mengalami cidera cukup lama.

"Burak bilang, uang dan karir tidak terlalu penting untuk dia", kata kakaknya kepada harian Bild. Ia jadi lebih sering melihat video-video jihad dan mengikuti konflik di Suriah. "Dia waktu itu mencari jalan untuk membantu warga muslim di sana", katanya.

Menjadi radikal

Burak Karan sekitar tahun 2009 bergabung dengan kelompok Salafi yang berhaluan radikal. Menurut laporan media, ia pernah berkunjung ke Pakistan dan ikut dalam latihan bersenjata di daerah Waziristan yang berbatasan dengan Afghanistan. Sumber di kepolisian Jerman mengungkapkan, ia kembali ke Jerman tahun 2010 dan bergabung dengan kelompok "Millatu Ibrahim". Sejak itu ia diamati oleh intelijen kepolisian. Awal 2013, ia berangkat ke Turki lalu menyeberang ke Suriah.

Keluarganya mengatakan, Burak Karan menjadi radikal setelah berkenalan dengan seorang jihadis Salafi yang tinggal di Wuppertal. Tapi kakaknya membantah bahwa Burak bergabung dengan kelompok jihad di Suriah. "Dia tidak mau memegang senjata, dia hanya mau membantu."

Menurut kakaknya, Burak tewas ketika membawa bantuan untuk pengungsi Suriah. "Kalaupun membawa senjata, Burak mungkin hanya ingin melindungi transportasi bantuan", katanya.

Tapi di internet beredar foto yang menunjukkan Burak Karan sedang memegang senapan mesin. Pemain Schalke 04 Kevin-Prince Boateng menulis lewat Twitter: "R.I.P saudaraku, Burak. Kau adalah sahabat sejati!"

hp/ab (dpa, afp)