1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bajak Laut Sandera Tiga Kru Indonesia

24 April 2014

Bajak laut bersenjata berat telah naik ke kapal tanker Singapura yang sedang berlayar di Selat Malaka, menculik tiga kru Indonesia dan mencuri kargo berisi diesel, demikian pernyataan International Maritime Bureau.

https://p.dw.com/p/1Bngg
Foto: picture-alliance/dpa

Serangan itu terjadi pada Selasa dinihari lalu di lepas pantai barat Malaysia, kata Noel Choong, kepala Pusat Pelaporan Pembajakan International Maritime Bureau (IMB) yang berbasis di Kuala Lumpur.

Tanker itu dipercaya sedang menuju Myanmar.

”Sebuah tanker yang dinaiki sekitar 12 orang bersenjata berat,” demikian menurut laporan IMB.

Ditambahkan bahwa para pembajak membawa tanker lain yang memompa keluar bahan bakar diesel dari kapal dan kemudian menculik tiga anggota kru kapal tersebut.

“IMB prihatin dengan penculikan tiga anggota kru senior Indonesia,” kata Choong, sambil menambahkan bahwa kapal itu kini berlabuh di Pelabuhan Klang, Malaysia untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Media Malaysia mengatakan bahwa para kru baru sadar bahwa kapal mereka dibajak ketika mereka melihat sekitar lima atau enam orang bersenjata pistol dan parang berada di atas kapal.

Awak kapal terdiri dari warga Indonesia, Thailand, Myanmar dan India.

Tak ada keterangan lebih lanjut mengenai kapal yang dibajak tersebut.

Polisi laut menyebut nama kapal itu Naniwa Maru 1, yang pemiliknya dari Saint Kitts and Nevis namun tidak beroperasi di Singapura.

Rawan bajak laut

Dalam serangan bajak laut sebelumnya di wilayah itu beberapa tahun terakhir, para bajak laut merampok hampir semua kargo namun tidak menculik kru kapal, kata Choong.

Selat Malaka adalah jalur utama maritim yang menjadi kunci yang menghubungkan Eropa dan Timur Tengah dengan Asia, dan sejak lama dikenal menjadi wilayah yang rawan bajak laut.

Serangan di selat itu dilaporkan turun beberapa tahun terakhir menyusul meningkatnya patrolo dan kerjasama diantara negara-negara tetangga untuk mengamankan jalur perairan tersebut.

ab/rn (afp,ap,rtr)