1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Bahan Pangan Jerman

Rayna Breuer6 Februari 2015

Apakah produk-produk makanan Jerman, seperti susu, sosis dan keju diminati pasar dunia?

https://p.dw.com/p/19w6v
Milch und Käse
Foto: Fotolia/yamix

Daging, produk susu, kembang gula, produk roti dan minuman beralkohol -merupakan ekspor utama industri makanan Jerman. Industri makanan merupakan industri terbesar keempat di negara ini. Dari Januari sampai September 2013, keuntungan produsen makanan di Jerman naik hampir tiga persen dibanding tahun sebelumnya.

"Sebagian besar produk makanan, yaitu 77 persen, diekspor ke Uni Eropa. Namun karena terjadi perlambatan ekonomi, maka konsumsi di Uni Eropa menurun, sehingga kini kita amati kecenderungan untuk masuk ke negara-negara lain," kata Stefanie Lehmann dari Federasi Makanan dan Minuman Industri Jerman (BVE). Pasar untuk produk Jerman terutama Amerika Serikat, Rusia dan Swiss. Sementara pertumbuhan pasar yang kuat berada di Asia.

Hambatan yang ditemui

Sejak tahun 1993, produsen dan distributor makanan di Uni Eropa menikmati kebebasan lalu lintas barang. Hambatan tarif dan non-tarif dilarang. "Namun di luar Uni Eropa situasinya berbeda. Ada banyak peraturan, seperti: prosedur khusus pendaftaran produk, persyaratan lain untuk keamanan pangan, label, tanggal kadaluwarsa dll., yang mempersulit produsen kecil dan menengah memasuki pasar," kata Lehmann.

Rusia –yang setahun ini menjadi anggota WTO dan bagi perusahaan Jerman dianggap sebagai pasar yang penting— sering menerapkan hambatan non-tarif dalam perdagangan. Perusahaan Jerman terkena dampaknya. Tapi produsen Jerman tak mau menyerah begitu saja.“Meskipun, istilahnya ada banyak pasir atau tidak berjalan mulus, bagi kami tetap saja Rusia merupakan pasar yang sangat menarik," ujar Josef Tillmann, direktur utama produsen makanan daging Tonnies GmbH. Seperempat produksi Tonnies lari ke negara-negara non-Eropa. Selain Rusia, perusahaan itu selama bertahun-tahun juga memiliki pasar di Asia, seperti Cina, Jepang dan Korea Selatan.

Made in Germany

Produk berkualitas, orientasi pelanggan dan pengiriman barang yang dapat diandalkan—merupakan karakteristik produk Jerman yang amat dihargai pelanggan dan distributor di manca negara.

"Apalagi untuk susu, produk yang sangat sensitif, dan sering terjadi skandal di dunia makanan. Produk susu Jerman diminati karena kualitasnya. Konsumen luar negeri bahkan juga bersedia membayar lebih untuk produk ini ketimbang di dalam negeri. Pintu seperti terbuka untuk produk-produk kami," papar Hermann Cordes dari kantor agen susu Jerman.

Agen susu Jerman memproses hampir tujuh miliar kilogram susu per tahunnya. 37,5 persen dari penjualan diperoleh dari hasil ekspor. Dengan adanya kantor-kantor penjualan antara lain di Moskow dan Shanghai, perusahaan Jerman ingin membuka pasar masa depan.

"Di Eropa kami memiliki kondisi iklim yang baik, kami memiliki petani terlatih dalam memproduksi susu. Di sini produksi susu akan meningkat di tahun-tahun mendatang, jadi kami harus mencari pasar baru." kata Cordes yang mengharapkan pertumbuhan ekspor, khususnya di negara-negara non Uni Eropa.

Simpan pada suhu kamar

Apakah rasa sosis Jerman di Shanghai seperti di Bayern? Atau ada berapa bahan spesifik lokal yang dicampur? "Jika produknya khusus buatan Jerman, maka produk-produknya juga harus terasa begitu, " kata Stefanie Lehmann dari BVE.

Tapi produsen pun masih perlu melakukan penyesuaian. "Jika mereka mengekspor ke negara-negara beriklim panas, maka produknya harus disesuaikan dengan kondisi iklim setempat, termasuk pengemasannya, agar produknya tidak rusak,“ tandas Lehmann. Tapi penyesuaian resep juga bisa dilakukan, guna menyesuaikan diri dengan keinginan pelanggan di lokasi ekspor yang dituju.