1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bagaimana Lukisan Rampasan Nazi Ditemukan?

7 November 2013

Penemuan spektakuler 1.400 lukisan di Jerman adalah hasil penyidikan panjang kepolisian. Cornelius Gurlitt menyembunyikan koleksi lukisan yang ditaksir bernilai 1 miliar Euro.

https://p.dw.com/p/1AD5I
Lukisan Franz Marc yang ditemukan di München
Lukisan Franz Marc yang ditemukan di MünchenFoto: Christof Stache/AFP/Getty Images

Ahli Sejarah Heike Hoffmann mengatakan, koleksi yang ditemukan di sebuah apartemen di Jerman selatan bernilai sangat tinggi. Kejaksaan di Augsburg menunjukkan beberapa lukisan yang ditemukan, antara lain lukisan kuda karya Franz Marc (1880-1916). Beberapa lukisan bahkan belum pernah diketahui keberadaannya oleh publik. Diantaranya sebuah potret diri pelukis Otto Dix.

Koleksi yang ditemukan termasuk lukisan dari Pablo Picasso, Henri Matisse, Marc Chagall, Renoir, Toulouse-Lautrec, dan pelukis terkenal Jerman seperti Max Beckman, Emil Nolde dan Max Lieberman. Selain karya seni rampasan Nazi, ada juga karya pelukis dari abad ke-16 seperti Albrecht Dürer. Semua karya seni ini berada dalam kondisi yang sangat baik, kata Hoffmann dalam konferensi pers di Augsburg hari Selasa (05/11).

Kejaksaan Augsburg meminta bantuan ahli sejarah seni Heike Hoffmann untuk menyelidiki ratusan lukisan yang ditemukan awal 2012 di sebuah rumah di München. Rumah itu milik Cornelius Gurlitt, anak kurator seni Nazi Hildebrandt Gurlitt. Setelah perang berakhir dan Nazi mengalami kekalahan, Hildebrandt Gurlitt menyimpan koleksi itu dan kemudian mewariskannya kepada anaknya.

Hasil Penyidikan Panjang

Tahun 2009, petugas pajak Jerman memeriksa Cornelius Gurlitt di kereta api dari Swiss ke Jerman. Dalam pemeriksaan rutin itu, petugas menemukan uang tunai 9.000 Euro. Sekalipun tindakan Gurlitt tidak melanggar hukum, karena hanya uang tunai diatas 10.000 Euro yang harus dilaporkan, polisi menjadi curiga. Diam-diam mereka menelusuri identitas Gurlitt yang ketika itu berusia 76 tahun. Namun polisi waktu itu tidak punya cukup bukti untuk menggeledah Gurlitt.

Tahun 2012, polisi kemudian menggeledah apartemen Gurlitt di München. Pihak kejaksaan menolak menyebutkan bukti apa yang dimiliki polisi ketika itu. Tapi menurut majalah berita "Der Spiegel", Gurlitt sempat menjual sebuah lukisan karya Max Beckmann melalui rumah lelang "Lempertz" di Köln seharga lebih 800.000 Euro. Sejak itu, polisi yakin Gurlitt punya simpanan koleksi lukisan yang disembunyikan.

Kejaksaan Augsburg yang menangani kasus ini menerangkan, di rumah Gurlitt ditemukan 1.285 lukisan tanpa bingkai dan 121 lukisan dengan bingkai. Tidak semua karya seni itu merupakan rampasan rejim Nazi. Ada juga karya seni yang dibeli oleh Hildebrant Gurlitt secara legal. Namun kejaksaan menolak publikasi semua lukisan itu atas alasan penyidikan.

Status Hukum Tidak Jelas

Gurlitt sampai saat ini tidak ditahan. Polisi juga tidak mengetahui dimana ia berada. Secara resmi, Gurlitt tidak tinggal di Jerman melainkan di Austria. Ia diketahui memiliki rumah di Salzburg. Pihak kejaksaan di Salzburg menerangkan, mereka belum melakukan penggeledahan karena belum ada permohonan penyidikan dari Jerman.

Para pengamat hukum menjelaskan, Gurlitt kemungkinan besar hanya bisa ditahan dengan tuduhan penggelapan pajak. Sedangkan status hukum koleksi lukisannya yang ditaksir mencapai nilai 1 miliar Euro masih belum jelas. Lukisan yang terbukti dirampas oleh Nazi dari museum dan para kolektor bisa dikembalikan jika asal usulnya bisa dibuktikan. Namun pembuktiannya akan makan waktu lama.

Selama kekuasaan Nazi, Hitler memerintahkan penyitaan lukisan-lukisan yang dianggapnya tidak sesuai dengan standar estetika Jerman. Sekitar 100 musium dipaksa menyerahkan berbagai karya seni. Banyak kolektor Yahudi yang harus menyerahkan koleksi lukisan mereka atau menjualnya dengan harga murah.

hp/yf (dpa, afp)