1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Asuum Berusaha Menggapai Omzet Jutaan Euro

Danijel Visevic21 Februari 2014

Thilo Konzok berusia 21 tahun. Ia mahasiswa jurusan arsitektur, namun jarang menghadiri kuliah. Ia mendirikan sebuah perusahaan startup yang akan menghasilkan omset jutaan Euro dalam beberapa tahun ke depan.

https://p.dw.com/p/1BDDx

Orientasi bagi 5 pegawai baru. Ada yang dari Hong Kong, Amerika dan Italia. Thilo Konzok menjelaskan target startupnya. Dalam pertemuan inilah pegawai baru tahu bahwa atasan mereka baru 21 tahun.

Bersama tiga temannya, Thilo Konzok mendirikan startup Asuum untuk mengoptimalkan iklan online.

550 ribu Euro sudah mereka kantongi dari investor - meski usia mereka baru awal 20-an. Hanya satu diantaranya berusia 32 tahun: "Kami diterima sebagai kelompok kolektif. Torsten punya gelar PhD di bidang teknik mesin, mewakili keahlian teknis, Niko berangkat dari Bocconi di Milan dan meraih gelar Master bidang Keuangan, sehingga mengerti standar bisnis dan juga.

31.12.2013 DW Made in Germany Asuum
Thilo KonzokFoto: DW

Thilo Konzok: "Ya saya bisa membayangkan sedikit membantu untuk menutupi aspek keahlian teknis karena kami kan bergelut di bidang teknologi. Kalau hanya Niko, saya dan Eiko, bertiga saja mungkin susah untuk kami mendapatkan dana dari investor."

Ide bisnisnya: memasukkan iklan online ke dalam teks. Mereka mengembangkan peranti lunak yang mampu mengenali konten teks.

Dalam sebuah artikel tentang film, misalnya, DVD yang sesuai ikut ditawarkan. Ini juga diterapkan Asuum untuk iklan dalam artikel orang tua dan pengasuhan anak.

"Bisa Anda lihat contohnya, iklan untuk permainan online, yang kedap-kedip dan mencolok tapi tidak berhubungan dengan konten. Yang kami lakukan terintegrasi dengan baik dalam teks, dengan desain yang serupa, untuk misalnya merekomendasikan panduan bagi orangtua di Amazon atau app untuk itu," kata Konzok.

Setengah tahun lalu, startup pindah ke Berlin. Ini karena investor terbesar mereka bermarkas di sini, percetakan Axel Springer. Para pendiri startup kerap minta nasehat ke Accelerator. Ini adalah anak perusahaan Axel Springer yang didesain untuk membimbing startup.

Sebelum pindah ke kantor sendiri, para pendiri Asuum berkantor di sini. Mereka selalu bertemu dengan Robin Haak, penanggung jawab tim:"Saya bagaikan seorang teman yang rewel, tapi saya selalu berniat baik walau rewel. Saya ikut pusing, membantu mereka melewati kurva naik turun, ikut mengendalikan dan bisa mengoptimalkan kesuksesan mereka."

Thilo Konzok sudah berbulan-bulan melupakan studi arsitekturnya: "Saya selalu begini, saat kuliah saya merasa bosan, jadi saya mulai kerja untuk airbnb (baca: air b and b) yang berujung pada 30-40 jam kerja per minggu. Lalu mulai muncul indikasi kalau saya lebih memilih jalur ini. Menghasilkan uang meski sedikit. Dan merasa sebagai bagian dari tim. Sukses sudah terjadi kalau dalam kehidupan yang namanya kerja dan kesenangan tidak dapat dibedakan."

Apabila Asuum sukses dan Thilo Konzok punya banyak uang, ia ingin memenuhi sebuah keinginan : mendirikan startup berikutnya