1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Astronot Rusia dan AS Kembali ke Bumi

11 September 2014

Awak ruang angkasa Rusia dan Amerika Serikat kembali ke bumi pada hari Kamis (11/09), setelah menghabiskan lebih dari enam bulan bekerja sama di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

https://p.dw.com/p/1DAKm
Foto: Reuters/M. Shipenkov

Menyusul ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat yang melonjak selama krisis Ukraina, astronot AS Steven Swanson dan kosmonot Rusia Alexander Skvortsov serta Oleg Artemyev, yang meninggalkan bumi dengan kapal kapsul Soyuz pada tanggal 26 Maret lalu, Kamis (11/09) ini mendarat di stepa Kazakhstan. Demikian diungkapkan, badan antariksa Rusia Roscosmos dan badan ruang angkasa AS, NASA dalam laporannya.

Trio yang bekerjasama dalam kapal sempit ISS itu, tampak tersenyum lebar, memberi acungan jempol dan melambaikan tangan di bawah sinar matahari, pada menit-menit pertama mereka kembali menginjakkan kaki ke bumi.

Penelitian kesehatan manusia

Ketiganya menghabiskan total waktu 169 hari untuk melakukan penelitian di ruang angkasa, termasuk rekor 82 jam bekerja dalam satu minggu pada bulan Juli lalu, demikian diungkapkan badan ruang angkasa AS, NASA.

NASA menyebutkan, awak ruang angkasa tersebut mengorbit bumi lebih dari 2.700 kali dan melakukan perjalanan sejauh lebih dari 71.700.000 kilometer. "Salah satu dari beberapa fokus utama penelitian selama 'Expedition 40' adalah manajemen kesehatan manusia dalam perjalanan panjang ruang angkasa, seraya NASA dan Roscosmos mempersiapkan dua anggota kru lainnya untuk menghabiskan satu tahun di atas kapal laboratorium yang mengorbit pada tahun 2015".

Awak baru

ISS kini dipimpin oleh Max Suraev dari Rusia, dengan awak kapal Reid Wiseman dari NASA dan Alexander Gerst dari badan ruang angkasa Eropa, ESA. Mereka kini memiliki tiga awak baru - Barry Wilmore dari NASA dan Alexander Samokutyaev serta Elena Serova dari Roscosmos. Mereka tiba dalam dua minggu, setelah diluncurkan dari Kazakhstan pada tanggal 25 September.

Krisis Ukraina telah menyebabkan melonjaknya ketegangan Timur-Barat. Amerika Serikat, Uni Eropa dan Ukraina menuduh pemerintahan di Moskow mengobarkan, mendukung dan berpartisipasi dalam kerusuhan separatis di timur bekas negara Soviet. Namun semua tuduhan itu telah dibantah oleh Rusia.

Di tengah ketegangan itu, pada bulan April lalu NASA mengumumkan untuk menghentikan kerjasama ruang angkasa dengan Rusia, akibat kebijakan pemerintahan itu di Ukraina, tetapi kerjasama di stasiun luar angkasa tidak akan terpengaruh.

Penggunaan stasiun ruang angkasa tergantung pada Rusia, yang merupakan satu-satunya negara yang bertanggung jawab atas transportasi penjelajah ruang angkasa ke dan dari fasilitas tersebut. ISS diluncurkan pada tahun 1998 sebagai upaya internasional dan telah menjadi simbol kerjasama, terutama antara AS dan Rusia.

ap/cp(rtr/afp)