1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Astronom Pelajari Selimut Raksasa Pada Galaksi Tetangga

23 Juli 2014

Halo alias kumpulan gas panas yang menyelimuti galaksi Centaurus A ternyata berbeda dengan yang dimiliki galaksi Bimasakti. Temuan itu melucuti presepsi umum ilmuwan mengenai pembentukan galaksi dan bintang.

https://p.dw.com/p/1Ch6T
Weltraum Blick ins Innere von Centaurus A
Foto: ESO/Y. Beletsky

Galaksi eliptis Centaurus A ternyata memiliki halo gas yang lebih kaya akan elemen berat dari yang diduga sebelumnya. Penemuan tersebut dilakukan oleh peneliti NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) dengan menggunakan teleskop antariksa, Hubble.

Berjarak sekitar 12 juta tahun cahaya, Centaurus A sebenarnya termasuk galaksi yang berada paling dekat dengan galaksi Bimasakti. Untuk membuat citra Centaurus A, Hubble memetakan wilayah langit seluas 450.000 tahun cahaya dalam panjang, dan 295.000 tahun cahaya dalam lebar.

"Jarak ini sangat besar terutama jika mengingat elemen yang bisa dilihat di Galaksi Bimasakti cuma meliputi kawasan seluas 120.000 dalam diameter," tulis ESA dalam pernyatannya.

Halo, Selimut Galaksi

Dengan data sebanyak itu pun, Hubble belum tuntas memetakan wilayah Halo milik Centaurus A. Halo adalah kumpulan gas raksasa yang panas dan meluas selama ratusan ribu tahun cahaya. Gas tersebut menyelimuti sebuah galaksi seperti atmosfer mengelilingi bumi.

Bimasakti pun memiliki Halo yang massanya lebih besar ketimbang semua benda langit yang berada dalam galaksi.

Hingga kini astronom belum mengetahui banyak mengenai Halo lantaran wujudnya yang sangat besar dan sulit dideteksi. Kini astronom mengungkap, Halo yang menyelimuti Centaurus A memiliki bentuk unik dan meluas lebih besar dari yang diperkirakan selama ini.

Elemen Berat pada Bintang

"Kami menemukan lebih banyak bintang tersebar di satu arah ketimbang sebaliknya dan membuat bentuk Halo agar miring. Ini tidak kami perkirakan sebelumnya," kata salah seorang peneliti, Marina Rejkuba dari Observasi Selatan Eropa di Garching, Jerman.

"Mendeteksi sebagian dari Halo milik sebuah galaksi memberikan kami pengetahuan mendalam mengenai proses pembentukan galaksi, evolusi dan komposisinya."

Menggunakan data yang dikumpulkan oleh Hubble, para peneliti juga menemukan elemen-elemen yang lebih berat ketimbang hidrogen dan hellium terkandung dalam gas yang membentuk bintang di dalam selimut Halo.

Bintang-bintang di dalam Halo yang meliputi Bimasakti dan galaksi spiral lain biasanya tidak banyak mengandung elemen berat.


rzn/ab (afp,dpa,esa)