1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Asian Games Tidak Akan Diciutkan

6 Oktober 2014

Pesta olahraga Asia ke depannya tetap akan megah seperti Olimpiade, walau timbul kekhawatiran akan biaya yang harus dikeluarkan tuan rumah dan penjualan tiket yang minim.

https://p.dw.com/p/1DPUV
Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon

"Asian Games harus tetap sebesar ini, tidak kurang. Kami mencoba mengurangi biaya operasi, tetapi tidak gaya penyajiannya," ujar presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabahthe.

"Ada pengurangan biaya operasi antara Guangzhou (2010) dan Incheon. Mungkin kita juga bisa mengurangi biaya untuk Jakarta (2018). Tetapi kita harus mempertahankan standar Asian Games."

Skala Olimpiade

36 cabang olahraga dipertandingkan di Asian Games, delapan lebih banyak dari program Olimpiade, dengan 9500 atlet serta ribuan pelatih, panitia dan media.

Incheon menjadi kota dengan hutang paling besar di Korea Selatan setelah menjadi tuan rumah Asian Games. Kota ini membangun 17 arena olahraga baru.

Modal tidak akan kembali mengingat penjualan tiket yang minim. Banyak kursi kosong terlihat di stadion saat berbagai pertandingan berlangsung.

Asian Games berikut seharusnya digelar di Hanoi. Tetapi kota ini mengundurkan diri karena masalah keuangan. Jakarta menjadi satu-satunya alternatif yang masuk akal. Sheikh Ahmad optimis, Asia punya banyak kota besar yang mampu menjadi tuan rumah ajang olahraga besar. Bahkan pilihannya lebih banyak dari Eropa.

Kemampuan Kota Asia Merata

"Saya rasa di Asia ada banyak kota yang ingin mengembangkan fasilitasnya dan kotanya", katany. "Pemulihan ekonomi globalnya juga tidak seperti di negara-negara lain. Ini alasan mengapa Asia adalah benua yang siap menjadi tuan rumah pesta olahraga besar dan Amerika Utara."

Ahmad menambahkan, penting bagi Asian Games untuk tetap berskala seperti Olimpiade. Setidaknya untuk alasan simbolis.

"Jika tidak, warga tidak akan mendukung. Dan kita ingin mereka bangga akan benuanya. Menurut saya, salah satu alasan kita memenangkan Olimpiade musim panas 2020, musim dingin 2018 dan kini kita punya peluang besar untuk menang Olimpiade musim dingin 2022, adalah karena hasil analisa menunjukkan, kita bisa menjadi tuan rumah ajang olahraga besar di kota manapun, tidak hanya di ibukota."

vlz/yf (afp