1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Tolak Perjanjian Anti-Spionase

14 Januari 2014

Menurut media Jerman, Amerika tidak berniat membuat perjanjian anti spionase. NSA hanya berjanji tidak akan menyadap lagi Kanselir Merkel, tapi program penyadapan pejabat tinggi tetap dilanjutkan.

https://p.dw.com/p/1AqK2
Foto: picture-alliance/dpa

Setelah skandal penyadapan NSA terhadap Kanselir Angela Merkel, pemerintah Jerman menyampaikan protes keras dan menuntut perundingan antar dinas rahasia kedua negara. Jerman ketika itu menuntut agar Amerika Serikat menandatangani sebuah perjanjian anti spionase (No-Spy Agreement).

Menurut laporan harian "Süddeutsche Zeitung" dan stasiun siaran NDR, pembicaraan yang berlangsung antara NSA dan dinas rahasia Jerman BND sampai kini tidak membuahkan hasil. Amerika tetap menolak berjanji bahwa dinas rahasianya di masa depan tidak akan menyadap pejabat pemerintahan Jerman.

Kalangan pengamat politik sebenarnya sudah memperkirakan perkembangan itu. Harian "New York Times" Desember lalu memberitakan, penasehat politik Obama, Susan Rice, menyampaikan kepada wakil pemerintah Jerman, bahwa Amerika tidak bermaksud membuat kesepakatan anti spionase.

Alasannya, sampai saat ini tidak pernah ada perjanjian semacam itu dengan sebuah negara. Kalau NSA memberi perlakuan khusus terhadap Jerman, kemungkinan besar negara-negara lain akan menuntut hal yang sama.

NSA Tolak Keterangan Rinci

Menurut laporan Süddeutsche Zeitung dan NDR, dinas rahasia AS juga menolak memberi keterangan rinci tentang penyadapan telpon Kanselir Merkel. Misalnya sejak kapan penyadapan itu dilakukan, dan kapan kegiatan itu dihentikan. NSA juga menolak memberi keterangan, siapa saja pejabat tinggi Jerman lain yang menjadi sasaran spionase.

Selain itu, Amerika Serikat menolak memberi ijin kepada Jerman untuk memeriksa ruangan kedutaan besar AS di Berlin, yang diduga menyimpan fasilitas penyadapan.

Dinas rahasia Jerman BND disebutkan sangat kecewa dengan penolakan itu. Menurut Süddeutsche Zeitung, dalam pertemuan Agustus tahun lalu, pihak NSA berjanji secara lisan kepada delegasi BND untuk segera menghentikan aksi spionase terhadap pejabat pemerintahan dan industri Jerman. Tapi BND tidak percaya dengan keterangan itu.

Pemerintah Jerman menolak menanggapi laporan Süddeutsche Zeitung dan NDR. Seorang jurubicara hanya menerangkan, "pemerintah Jerman saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan mitra-mitra di Amerika Serikat agar ada landasan baru untuk kerjasama dinas rahasia."

Obama Undang Merkel

Minggu yang lalu, Presiden AS Barack Obama secara resmi mengundang Kanselir Merkel untuk berkunjung ke Washington. Merkel menerima undangan itu dengan harapan, akan ada perkembangan baru tentang perjanjian anti penyadapan. Namun laporan-laporan media menunjukkan perkembangan lain.

Sejak Juni tahun lalu, aksi penyadapan NSA di berbagai negara terungkap sedikit demi sedikit lewat dokumen rahasia yang dibocorkan oleh Edward Snowden. NSA tidak hanya menyadap jalur komunikasi Merkel, melainkan juga pimpinan pemerintahan Brasil, Perancis, Spanyol dan pejabat tinggi Uni Eropa. NSA juga melakukan penyadapan besar-besaran di kawasan Asia dengan bantuan dinas rahasia Australia.

Setelah terungkap, aksi penyadapan NSA sempat mengundang protes di beberapa kota besar di Jerman.

hp/ml (dpa, afp)