1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS dan Kuba: Sebuah Permusuhan Berakhir

18 Desember 2014

Amerika Serikat dan Kuba sepakat mengakhiri permusuhan yang telah berlangsung setengah abad. Tapi kemusykilan tak berakhir. Kongres AS berniat menjegal upaya Obama mengakhiri embargo ekonomi terhadap negeri komunis itu

https://p.dw.com/p/1E6h0
Rede Obama Kuba Politik 17.12.2014
Foto: Reuters/Doug Mills/Pool

Ada beberapa hal yang tidak kunjung usang. Bom nuklir misalnya. Atau permusuhan Amerika Serikat dan Kuba. Keduanya adalah peninggalan perang dingin yang tak lekang seiring kejatuhan Uni Sovyet dan runtuhnya tembok Berlin.

Ketika Washington asyik memadu hubungan dengan Cina selama lebih dari 30 tahun, atau mendekat dengan Vietnam dua dekade silam, Kuba tetap terisolasi kendati kedua negara cuma terpisah 150 kilometer.

Maka Barack Obama dan Raul Castro membuat catatan sejarah ketika keduanya sepakat mencairkan hubungan kedua negara. "Ini adalah pendekatan pertama di level kepresidenan.... sejak revolusi Kuba," kata Obama, Rabu (17/12) siang di Washington.

"Perubahan Signifikan"

Selama lebih dari empat puluh menit kedua kepala negara berbicara via telepon, kata seorang pejabat tinggi Gedung Putih. Hasilnya, baik Obama dan Castro sepakat menyingkirkan rintangan terakhir dalam hubungan kedua negara.

Kuba sepakat membebaskan Alan Gross, warga negara AS yang ditahan sejak 2009 silam dan seorang agen dinas rahasia CIA yang dikurung sejak 20 tahun. Sebagai gantinya Washington melepaskan tiga terdakwa mata-mata Kuba. Termasuk dalam kesepakatan itu adalah kemudahan visa dan pertukaran diplomat.

"Ini adalah perubahan signifikan dalam kebijakan selama lima puluh tahun," kata Obama. "Kita mengakhiri pendekatan yang kuno dan gagal memperjuangkan kepentingan kita." Obama dan Castro secara eskplisit berterimakasih kepada Paus Fransiskus. Berkat campur tangan orang nomer satu di Vatikan itulah kedua negara mulai mendekat dan akhirnya berunding di Kanada.

Rintangan di Washington

"Keputusan Presiden Obama selayaknya mendapat rasa hormat dan pengakuan dari rakyat Kuba," kata Castro di televisi nasional. Ia tidak lupa menyelipkan himbauan agar Kongres AS segera mencabut embargo ekonomi terhadap negaranya.

Tuntutan tersebut boleh jadi sulit terwujud. Sejak pernyataan kedua kepala negara, sebuah aliansi lintas partai terbentuk di Kongres untuk menghadang pencabutan embargo. Karena baik Partai Demokrat dan Republik, menjalin hubungan mesra dengan komunitas Kuba di AS yang sebagian besar adalah korban kekejaman rejim Fidel Castro.

Obama sendiri mengatakan dirinya akan mengajak anggota kongres dan senat untuk "berdiskusi secara terbuka dan serius untuk mencabut embargo." Ucapannya itu memperjelas, pendekatan yang diumumkan Rabu petang di Washington adalah awal kebijakan yang baru. Sebuah langkah pertama.

TV-Übertragung Rede Raul Castro Havanna, Kuba 17.12.2014
Warga Kuba menyaksikan pernyataan Presiden Raul Castro di televisi nasionalFoto: Reuters/Enrique De La Osa


rzn/hp