1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ariel Sharon Meninggal Dunia

11 Januari 2014

Bekas Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon meninggal dunia di usia 85 tahun. Pria yang koma sejak delapan tahun itu dilaporkan mengalami gagal organ multipel sebelum meregang nyawa.

https://p.dw.com/p/1Ap5Y
Foto: AP

Ariel Sharon meninggal dunia di rumah sakit Sheba Medical Center, Sabtu (11/1) di Yerusalem. Bekas Perdana Menteri Israel itu sebelumnya dikabarkan menderita disfungsi organ-organ penting, termasuk di antaranya ginjal.

"Ia telah pergi. Ia pergi ketika ia memutuskan untuk pergi," kata putranya, Gilad Sharon kepada media.

"Jasa-jasanya akan terus dikenang di dalam hati bangsa Israel," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melalui jurubicaranya lewat situs jejaring sosial, Twitter.

Kondisi Sharon memburuk secara dramatis pekan lalu, ketika dokter menyebut kondisi pria berusia 85 tahun itu sedang "kritis," kata Professor Zeew Rothstein, Kamis (2/1) di rumah sakit Tel Hascomer, Tel Aviv.

Menurut Rothstein, sejumlah organ penting sudah tidak berfungsi normal. Media-media sebelumnya melaporkan, bekas jendral yang memimpin perang enam hari itu antara lain menderita gagal ginjal.

Kesehatan Memburuk Sejak Sepekan

"Kerusakan terjadi pada beberapa organ sekaligus," kata Rothstein pekan lalu. Terakhir ia mengalami beberapa infeksi yang semakin memperburuk kondisi kesehatan.

Situs "Ynet" yang mengutip tim dokter melaporkan, Sharon sejak beberapa bulan terakhir dirawat di unit perawatan intensif. Setelah itu kondisinya membaik, kecuali beberapa hari terakhir ketika tim dokter mencatat "kemunduran drastis".

Sharon mengalami koma usai mendapat serangan strooke 4 Januari 2006. Ia kemudian dioperasi selama tujuh jam menyusul pendaharan otak yang dialaminya tidak lama setelah dikirimkan ke rumah sakit. Sejak saat itu nyawa Sharon bergantung pada alat penunjang kehidupan.

Setahun silam tim dokter melaporkan, kondisi kesehatan Sharon mulai membaik lantaran otaknya mulai kembali "aktiv." Namun begitu, kondisi Sharon saat itu tidak lekas membaik. Sejak 2006 ia tidak menunjukkan tanda-tanda akan kembali sadar.

Kiprah Politis Kontroversial

Sharon terpilih sebagai perdana menteri 2001 silam. Setelah mendukung kebijakan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina yang diduduki, Sharon 2005 memerintahkan penarikan pasukan Israel dari jalur Gaza dan membubarkan pemukiman Yahudi di kawasan tersebut.

Langkah penarikan mundur pasukan dari Jalur Gaza menimbulkan gejolak di tubuh partai. Sharon mengundurkan diri dari Partai Likud pada November 2005 dan membentuk partai baru yang diberi nama Partai Kadima.

Setelah dimakzulkan dari jabatannya lantaran kondisi kesehatan, Sharon digantikan oleh Wakil Perdana Menteri, Ehud Olmert. Bersamanya Partai Kadima memenangkan pemilu 2006 dan Olmert menjabat kepala pemerintahan Israel hingga 2009.

rzn/val (dpa,ap,afp)