1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Anti Aborsi Tanpa Pengecualian?

23 Agustus 2012

Kegemparan besar setelah pernyataan seorang senator Republikan menyangkut tema aborsi. Tapi pandangan itu tidak jauh membedakannya dari republikan lainnya.

https://p.dw.com/p/15vVK
Foto: picture-alliance/dpa

Todd Akin bersikeras. "Kita tak boleh terintimidasi kaum elit liberal”, begitu tulisnya di Twitter Selasa (21/08) malam. Sebelumnya, anggota partai Republik dari Missouri ini membuat heboh ketika menyatakan, “saat diperkosa, tubuh perempuan secara alami mampu menghindari kehamilan”. Itu ia katakan dalam wawancara untuk menegaskan penolakannya terhadap aborsi, juga dalam kasus-kasus perkosaan.

Todd Akin Politiker USA
Todd AkinFoto: dapd

Kini para petinggi partai Republik, termasuk calon presiden Mitt Romney, menuntut agar Akin menarik pencalonannya sebagai anggota Senat AS. Akin sudah 12 tahun mewakili negara bagian Missouri di Dewan Perwakilan. Awalnya peluang dia tidak kecil untuk merebut kursi Demokrat dari Claire McCaskill dalam Senat. Tapi kini, dewan pengarah Republik menilai Akin bakal gagal dalam pemilihan November mendatang.

Mayoritas mendukung adanya pengecualian

Aborsi adalah tema sensitif. Mayoritas warga Amerika bersikap pro-kehidupan atau anti pengguguran kandungan. Jumlah inipun terus bertambah. Namun Mei lalu dari jajak pendapat yang digelar Institut Gallup, nyatanya lebih 75 persen responden ingin agar ada pengecualian dalam penentuannya. Dengan begitu, pengguguran janin diperbolehkan dalam situasi-situasi tertentu.

Hanya sekitar 20%, termasuk Todd Akin, yang mendukung larangan absolut aborsi, tanpa menghiraukan apakah kehamilan itu akibat perkosaan, penyakit, inses atau kawin sedarah. Di televisi AS Akin menyatakan, "tak bersedia minta maaf atas pandangan pro-kehidupan dan mewakili mereka (para janin, red.) yang tidak bisa membela diri. Hal ini didasari keyakinan yang mendalam.“

Dengan pernyataan itu, Akin tidak sendirian di partai Republik. Banyak politisi Republik yang menentang aborsi, misalnya Rick Santorum, mantan senator dari Pennsylvania yang bersaing dengan Mitt Romney untuk menjadi kandidat Republik dalam pemilihan Presiden AS.

Recht auf Abtreibung - Frauen gehen auf die Strasse
Pendukung hak kebebasan memilih aborsiFoto: AP

Paul Ryan, yang oleh Romney diminta menjadi kandidat wakil presiden, dikenal pro-kehidupan. Ia mendukung inisiatif untuk menilik ulang bantuan sosial pemerintah agar terbatas hanya bagi para korban perkosaan ganas. Namun kini, Ryan juga mengambil jarak dari Akin.

Akin vs petinggi partai

Sementara itu, Tony Perkins, Ketua „Dewan Penelitian Keluarga“ yang sangat konservatif dan berpengaruh tak bisa menerima pernyataan Akin. Namun ia mengaku, tetap mendukung upaya politik Akin. Masalahnya disamping Perkins, tak banyak yang berdiri dibelakang Akin.

Komite pendukung kampanye partai Republik menarik kembali seluruh bantuan dana bagi kampanye Akin. Terpojok, Akin sekarang terpaksa minta dukungan konstituennya. Rabu (22/08) ia men-twitter: "Bisakah Anda menyumbang 5 Dolar untuk melawan para bos partai?

Kaum perempuan di kedua kubu Republik dan Demokrat mengritik pilihan kata-kata Akin, yang mereka sebut "memuakkan". Meski begitu, ide dibalik pernyataan Akin tampaknya mendapat dukungan. Menjelang sidang partai Republik di Tampa Senin mendatang, Komite Perencana program partai menuntut pengubahan Konsitusi AS supaya ditambah aturan anti-Aborsi yang baru.

Program partai cerminkan pandangan Akin

Naskah program yang akan diputuskan sidang partai Republik itu baru akan dipublikasikan pekan depan. Namun bocoran kepada media menyebutkan bahwa dalam butir "perlindungan bagi kehidupan manusia“ tidak tercantum pengecualian apapun.

Mitt Romney Paul Ryan NEUES BILD
Mitt Romney bersama Paul RyanFoto: Reuters

Menurut harian Washington Post, formulasi program Republik adalah bahwa "seorang anak yang belum dilahirkan memiliki hak dasar untuk hidup, yang tidak boleh sedikitpun disentuh.“

Namun ini tak berarti bahwa semua anggota partai Republik menentang aborsi. Kritik disuarakan Senator Republik Scott Brown, yang Januari 2010 mendadak meraih kedudukan mendiang senator Demokrat Ted Kennedy di Massachusetts. Dalam surat kepada dewan pengarah, Brown menuntut agar partai Republik menawarkan platform lebih luas soal aborsi dan membuka diri untuk pandangan-pandangan yang berbeda. Sama seperti yang dilakukan oleh Brown sendiri sebagai orang yang tidak menolak aborsi. Tulisnya, ia mendukung hak kebebasan memilih kaum perempuan dalam penentuan aborsi, tapi ia juga menghormati orang-orang yang dalam masalah pelik ini memiliki pandangan lain.“

Tidak memancing emosi perempuan

Ann Stone, direktur organisasi "Kaum Republik Pro Kebebasan Memilih“, kepada CNN menjelaskan harapannya bahwa pandangan dia bisa diterima dalam Sidang Partai di Tampa. Namun, ia memprediksi kesulitannya.

Recht auf Abtreibung - 800.000 Frauen gehen auf die Strasse
800.000 perempuan berdemonstrasi 2004 menuntut hak kebebasan memilih aborsiFoto: AP

Menurut Stone, bagi kubu Republik tema aborsi menjadi sangat sensitif karena merasa tidak mungkin menarik hak kaum perempuan untuk menentukan pilihannya sendiri, tanpa menyulut pemberontakan.

Oleh sebab itu, menurut Stone justru sangat mengejutkan, apabila dewan pengarah Republik akan berusaha melakukannya. Stone yakin bahwa para petinggi partai menyadari masalah, yang menyebabkan kontradiksi di dalam partai. Di satu pihak menetapkan program pro-kehidupan, di pihak lain menuntut mundur Todd Akin.

Bagi kandidat presiden Mitt Romney, yang pada sidang partai di Tampa akan secara resmi dinominasi, perkembangan terjadi ini tidak menguntungkan. Ia membangun kampanyenya dengan tema-tema ekonomi dan lapangan kerja, karena pemilih mengakui kompetensinya di bidang itu. Sementara, Barack Obama diduga memiliki kompetensi lebih besar di bidang sosial daripada penantangnya.

Christina Bergmann / Edith Koesoemawiria
Editor: Dyan Kostermans