1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Anonymous Indonesia Retas Australia

4 November 2013

Kelompok aktivis Anonymous Indonesia, mengklaim telah merusak labih dari 170 situs internet milik Australia sebagai bentuk protes atas laporan bahwa Canberra selama ini memata-matai Indonesia.

https://p.dw.com/p/1AB53
Foto: picture-alliance/dpa

“Ratusan situs Australia diserang oleh para hacker Indonesia,” demikian kicau mereka di Twitter, sambil menampilkan daftar situs yang kelihatannya sebagian besar adalah milik bisnis kecil yang berakhiran dengan kode domain Australia .au.

Website-website yang diretas itu diberi pesan: "Stop Spying on Indonesia" atau berhentilah memata-matai Indonesia di bawah bendera Indonesia dengan latar gambar hitam putih wajah Guy Fawkes, yang dipakai sebagai topeng oleh kelompok Anonymous secara internasional.

Situs yang diretas itu tampaknya dipilih secara acak, meliputi berbagai jenis usaha dari mulai penyedia katering hingga jasa cuci pakaian serta penyewaan mainan kastil-kastilan goyang untuk anak-anak.

Hubungan Australia dengan Indonesia kini berada di bawah tekanan setelah munculnya laporan pekan lalu bahwa kantor-kantor diplomatik milik Canberra di Indonesia dipakai dalam jaringan penyadapan internasional yang dipimpin Amerika Serikat.

Misi diplomatik di Indonesia dan juga berbagai kedutaan dan konsulat di beberapa negara Asia Tenggara, dan juga Cina, dilaporkan telah dipakai untuk memonitor percakapan telepon dan pengumpulan data intelijen. Isu ini telah memicu tuntutan dari Jakarta dan Beijing yang meminta penjelasan mengenai skandal mata-mata tersebut.

Berkat informasi Snowden

Serangan ini diklaim dilakukan sebagai balasan atas laporan Sidney Morning Herald pekan lalu yang mengutip laporan majalah Jerman Der Spiegel yang menampilkan peta grafis kegiatan mata-mata Amerika di dunia.

Informasi itu diperoleh berdasarkan bocoran dari Edward Snowden, bekas mata-mata AS yang membelot dan berbalik membocorkan kegiatan mata-mata Amerika di dunia.

Selain Amerika, harian Sidney Morning Herald juga melaporkan bahwa dinas rahasia Australia terlibat dalam operasi mata-mata Amerika tersebut.

Kasus ini telah memicu reaksi keras Indonesia yang telah memanggil duta besar Australia di Jakarta. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa juga menyatakan bahwa Indonesia sangat prihatin dan menggambarkan kasus ini sebagai sesuatu yang tidak adil.

Pemerintah Australia sendiri mengatakan bahwa mereka tidak akan memberikan tanggapan kepada pers terkait hal-hal yang menyangkut masalah intelijen.

Pada hari Minggu, harian The Guardian mengutip sebuah dokumen dari Edward Snowden yang menunjukkan bahwa Australia dan Amerika juga melancarkan operasi penyadapan bersama atas Indonesia selama konferensi mengenai perubahan iklim di Bali pada tahun 2007.

Pemerintah Australia telah menyatakan tidak bersedia berkomentar mengenai masalah intelijen.

Anonymous dipercaya sebagai sebuah organisasi longgar para hacker dunia yang melakukan berbagai serangan di dunia maya. Baru-baru ini sebuah website di Singapura diretas sebagai bentuk protes atas kebebasan internet di negara kota tersebut.

ab/hp (afp,ap,rtr)