1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Amnesty International: ISIS Lakukan Pembersihan Etnik

2 September 2014

Amnesty International menuduh Islamic State atau ISIS melakukan ”pembersihan etnik secara sistematis” di utara Irak, seiring laporan bahwa jumlah korban mencapai 1.420 jiwa.

https://p.dw.com/p/1D5B8
Foto: picture alliance/AP Photo

Lembaga hak asasi manusia yang berbasis di London mengutip jumlah ”mengerikan” dari mereka yang selamat mengenai pembantian, dan menuduh para jihadis melakukan kejahatan perang, termasuk pembunuhan massal dan penculikan.

“Pembantaian dan penculikan dilakukan Islamic State memberi bukti baru yang mengerikan bahwa gelombang pembersihan etnik terhadap minoritas sedang melanda seluruh bagian utara Irak,” kata Donatella Rovera, dari Amnesty International yang saat ini berada di Irak bagian utara.

Kelompok ekstrimis Sunni ISIS menjalankan kampanye teror di wilayah yang mereka kuasai di Irak dan Suriah, yang mereka deklarasikan sebagai ”kekhalifahan Islam”, dengan memenggal, menyalib dan menjalankan hukum rajam di muka umum.

Sedikitnya 1.420 tewas

Sementara itu, serangan udara Amerika berlanjut hari Senin, dengan pesawat-pesawat membombardir berbagai target ISIS di wilayah strategis Mosul di bagian utara Irak.

Pemerintah Jerman telah mengumumkan rencana mengirimkan peluncur roket anti-tank, senjata, dan granat tangan untuk mendukung pasukan Kurdi.

Kanselir Jerman Angela Merkel, hari Senin lalu mengatakan bahwa diperkirakan sekitar 400 warganegara Jerman pergi ke Irak dan Suriah untuk bertempur bersama para jihadis ISIS, sambil mengatakan bahwa “kita seharusnya takut bahwa para militan ini akan kembali suatu saat nanti“.

Sejumlah negara Barat telah mengungkapkan kecemasan serupa, dan Perdana Menteri Inggris David Cameron telah mengumumkan langkah-langkah yang lebih tegas untuk mengawasi para tersangka jihadis.

Langkah ini termasuk melarang para tersangka jihadis yang berkewarganegaraan Inggris untuk kembali, dan meningkatkan wewenang polisi untuk sementara waktu menarik paspor para tersangka jihadis yang bepergian ke luar negeri.

Misi PBB untuk Irak mengatakan bahwa paling sedikit 1.420 orang tewas terbunuh pada Agustus lalu, sementara 1.370 lainnya luka-luka.

“Berbagai laporan yang kami terima mengungkapkan berbagai tindakan tidak berperikemanusiaan dalam skala yang tak terbayangkan,” kata wakil kepala HAM PBB Flavia Pansieri.

“Kita sedang berhadapan dengan monster teroris,” kata Menteri HAM Irak Mohammed Shia al-Sudani di hadapan Dewan HAM PBB di Jenewa, sambil mengutuk tindakan ISIS ”setara dengan genosida dan kejahatan atas kemanusiaan”. (Baca: PBB Kecam Kebrutalan ISIS)

ab/hp (afp,ap,rtr)