1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aliansi Perangi Pelecehan Seksual Anak di Internet

Daphne Grathwohl/Christa Saloh-Foerster6 Desember 2012

Pelecehan seksual terhadap anak-anak di jejaring internet adalah kejahatan yang luar biasa. Pelakunya dapat menghilang begitu saja di dunia maya. Sebuah aliansi global berusaha melawannya.

https://p.dw.com/p/16wEZ
European Commissioner for Home Affairs Cecilia Malmstroem talks during a media conference on the establishment of a European Cybercrime Centre, in Brussels, Wednesday, March 28, 2012. (Foto:Yves Logghe/AP/dapd)
Komisaris UE urusan internal, Cecilia MalmströmFoto: dapd

Pelecehan seksual terhadap anak-anak di internet adalah kejahatan keji, demikian diperingatkan Komisaris urusan internal Uni Eropa, Cecilia Malmström, Rabu (5/12/12) di Brussel. "Ini merupakan kejahatan tersembunyi karena tidak hanya dilakukan oleh orang-orang dan jaringan yang bertindak secara diam-diam, di pojok-pojok tergelap internet, tetapi juga karena amat memilukan dan menyakitkan bagi para korban untuk membicarakannya. Anak-anak diperkosa dan disiksa, kerap oleh orang-orang yang dekat dengan si korban", demikian tegas Malmström.

Setahun yang lalu perundingan mengenai masalah ini dimulai. Sekarang, dalam konferensi di Brussel, 48 negara secara resmi menyepakati aliansi menentang pelecehan anak-anak di internet. Di samping ke-27 negara anggota UE, Amerika Serikat, Thailand dan Turki termasuk negara lain yang juga bergabung dalam aksi ini.

Upaya ini diawali dengan penarikan neraca nasional. Kemudian akan dilakukan upaya mengidentifikasi korban dan mendukungnya. Tetapi yang terutama diupayakan adalah pengejaran pelaku. Karena pelaku-pelaku inilah yang menyebarkan foto-foto pornografi dari berbagai server di dunia dan menggunakan wilayah hukum abu-abu. Lembaga-lembaga terkait diharapkan merumuskan tujuan bersama ke depan untuk menghambat membanjirnya foto-foto tersebut di internet dan sekaligus menangkap pelakunya.

Jutaan pelecehan

Sekitar satu juta foto dengan motiv pornografi anak-anak saat ini dapat ditemukan di internet dan setiap tahun bertambah sekitar 50.000 foto baru. Demikian menurut perkiraan hati-hati. "Di balik setiap foto terpampang seorang anak yang terlecehkan, korban yang dieksploitasi dan tak berdaya", ujar Komisaris UE Malmström. "Setiap kali bila orang melihat foto-foto ini, anak ini kembali dan lagi-lagi dieksploitasi dan dilecehkan."

Puppe im Wald. BilderBox
Gambar simbol pelecehan anak-anakFoto: BilderBox

"Jaminan perlindungan bagi anak-anak selalu merupakan prioritas profesional dan pribadi bagi saya", ujar Jaksa Agung Amerika Serikat, Eric Holder yang bersama Komisaris Uni Eropa mendukung aliansi tersebut. Ia tidak hanya berbicara sebagai jaksa agung AS, tetapi juga sebagai ayah dari tiga remaja. Holder juga mengutarakan upaya Kementrian Kehakiman dan pemerintah AS memerangi pelecehan anak-anak di internet.

Ia kemudian merujuk pada keberhasilan kerja sama yang sudah tercapai, misalnya pada "Operation Delego". Operasi ini antara lain melibatkan Kementrian Kehakiman AS dengan mitra internasionalnya, misalnya Eurojust, Europol dan Interpol, sambung Holder: "Kami berhasil membongkar sebuah jaringan global pedofilia bernama "Dreamboard". Kami telah mengidentifikasi pelaku-pelaku dari 14 negara dan lima benua serta menangkapnya. Mereka membuat foto-foto pornografi menjijikkan yang memperlihatkan anak-anak serta melakukan pertukaran foto."

Cina dan Rusia Tidak Ikut

Namun sejumlah negara tidak mengikuti aliansi pemberantasan pornografi anak-anak dan pelecehan seksual anak-anak di internet itu. Misalnya Cina dan Rusia.

Attorney General Eric Holder gestures during a news conference at the Justice Department in Washington, Wednesday, April 11, 2012. (Foto:Cliff Owen/AP/dapd)
Jaksa Agus AS, Eric HolderFoto: AP

Cecilia Malmström menjelaskan, Rusia telah diundang untuk terlibat: "Tetapi Moskow mengatakan merasa belum mampu untuk ambil bagian. Tetapi kami berharap, mereka akan bergabung, pasalnya aliansi global ini terbuka bagi semua negara di dunia", tambah Malmström. Selanjutnya ia mengatakan, isu ini akan terus diangkat dalam pertemuan rutin dengan Kementrian Kehakiman Rusia, dan berjanji akan terus melakukannya.

Komisaris UE, Malmström dan Jaksa Agung AS, Eric Holder berharap bahwa lebih banyak negara yang akan hadir dalam pertemuan berikutnya."Ini adalah masalah global dan memerlukan penyelesaian secara global pula", tambah Holder. Namun ia yakin bahwa semua negara akan berusaha memerangi pelecehan terhadap anak-anak di internet bila telah menyadari permasalahannya.