1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Akhirnya Rusia dan Ukraina Tandatangani Perjanjian

19 Januari 2009

Rusia dan Ukraina cabut blokade penyaluran gas bagi UE setelah pasokan dihentikan sepenuhnya sekitar dua pekan. Untuk itu kedua negara menandatangani sebuah perjanjian, yang berlaku selama 10 tahun mendatang.

https://p.dw.com/p/GcKB
Foto: AP/DW Fotomontage: Albrecht Schrader

Pada pukul 18.30 waktu Moskow semua sudah siap. Dengan dihadiri Perdana Menteri Ukraina, Julia Timoshenko dan Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin, dua pemimpin perusahaan gas Naftogas dan Gazprom, yaitu Oleg Dubina dan Alexej Miller menandatangani dua perjanjian baru yang berkaitan dengan gas. Selama penandatanganan dilakukan tidak seorangpun mengatakan sesuatu.

Dua Perjanjian Baru

Setelah tepuk tangan singkat yang berkesan dipaksakan Vladimir Putin akhirnya berbicara. Ia menjelaskan, Rusia dan Ukraina mulai tanggal 1 Januari 2009 beralih ke rumus penetapan harga seperti di Eropa. Ia menekankan, bahwa perjanjian ini berlaku untuk jangka panjang. Perjanjian harus dipatuhi selama 10 tahun, seperti halnya perjanjian kedua tentang penyaluran gas.

Julia Timoschenko
PM Ukraina, Julia TimoshenkoFoto: picture-alliance

Yang ditandatangani di Moskow adalah perjanjian jangka panjang yang pertama antar kedua negara. Baik Timoshenko maupun Putin berharap, dengan adanya perjanjian tersebut pertikaian selanjutnya dapat dihindari. Putin menyatakan harapan, bahwa kedua negara benar-benar telah menetapkan titik akhir pertikaian.

Masih ada Keraguan

Segera sebelum perjanjian ditandatangani masih ada keraguan, apakah kesepakatan tentang gas tersebut memang bisa dicapai. Keberangkatan Perdana Menteri Ukraina, Julia Timoshenko Senin pagi kemarin (19/01) terus ditunda. Ia juga kembali mengadakan perundingan lewat telefon dengan Vladimir Putin.

Sementara itu para politisi Ukraina membahas dua perjanjian hasil pembicaraan antara Timoshenko dan Putin itu. Pemimpin oposisi Viktor Janukowitsh menyatakan, jika harga gas sampai di atas 250 Dolar tiap 1.000 meter kubik, maka itu akan merusak perekonomian Ukraina.

Sedangkan jurubicara parlemen, Vladimir Litvin menyatakan harga tersebut layak. Ia juga optimis dengan perjanjian itu. Ia mengatakan, jika perjanjian ditandatangani, harga gas tahun ini kemungkinan sekitar 240 atau 250. Yaitu jika orang memperhitungkan juga, bahwa harga-harga menurun, termasuk juga harga minyak mentah.

Harga Yang Terlalu Tinggi

Ukraine Präsident Viktor Juschtschenko droht mit Neuwahlen
Presiden Ukraina, Viktor YustshenkoFoto: AP

Dalam pembicaraan terakhir untuk mengatasi krisis, Putin dan Timoshenko sepakat, bahwa tahun 2009, Ukraina bisa mendapat 20% potongan harga, jika negara itu tidak menaikkan biaya penggunaan pipanya dan tetap menggunakan biaya standar seperti di tahun 2008. Tetapi menurut perhitungan terakhir, harga gas tetap akan mencapai sekitar 360 Dollar tiap 1.000 meter kubik.

Ini nampaknya tidak disukai oleh presiden Ukraina Viktor Yustshenko, yang lama tidak memberikan komentar apapun tentang kesepakatan yang dicapai Putin dan Timoshenko. Saat Perdana Menteri Timoshenko bertolak ke Moskow, Yustshenko memerintahkan penasehat bidang energinya untuk mengumumkan, bahwa Ukraina akan mengajukan usul baru. Nampaknya Presiden Yustshenko ingin berusaha menaikkan biaya penggunaan pipa gas Ukraina.

Akhirnya Timoshenko memberikan pernyataan yang mengakhiri semua spekulasi: "Harga penggunaan pipa gas oleh Rusia yang tidak dinaikkan cukup menguntungkan bagi kita. Karena sebagai gantinya harga gas yang kita bayar tidak semahal yang harus dibayar Eropa."

Langkah Selanjutnya

EU-Kommissar Barroso stellt neues Klimaschutzprogramm vor
Ketua Komisi Eropa, José Manuel BarrosoFoto: AP

Walaupun kesepakatan sudah tercapai Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin tetap hati-hati. Dalam sebuah pembicaraan telefon ia meminta Ketua Komisi Eropa, José Manuel Barroso untuk ikut mensahkan dua perjanjian baru tersebut secara hukum.

Dengan menandatangani perjanjian, Rusia dan Ukraina mewajibkan diri untuk segera memulai kembali penyaluran gas. Namun demikian, tetap saja waktu sekitar 36 jam dibutuhkan hingga gas dari Rusia tiba di negara-negara yang menjadi pelanggan. Demikian dikatakan jurubicara perusahaan gas Ukraina, Naftogas. (ml)