1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

50 Euro untuk Berkat Tuhan

Stephanie Höppner12 Juni 2013

Semakin banyak orang Jerman keluar dari keanggotaan gereja. Tapi banyak orang masih ingin pendeta atau pastur memberkati pernikahan mereka. 'Rent a pastor' berharap dapat menutup permintaan pasar ini.

https://p.dw.com/p/18oOV
Foto: Fotolia/Marco Scisetti

Andrea ingin pernikahannya tidak hanya jadi hari besar, tapi juga sesuatu yang istimewa dan bersifat pribadi. "Walaupun kami tidak pergi ke gereja secara teratur, kami tidak mau pernikahan hanya jadi acara standar," demikian Andrea. Ia kemudian mengontak Mickey Wiese, ahli teologi yang menyebut dirinya "event pastor" (red - pendeta untuk acara khusus). Wiese menawarkan pernikahan Kristen bagi pasangan yang bukan anggota gereja.

Das Foto zeigt Samuel Diekmann, Gründer von "Rent a pastor" . Die Fotos dürfen honorfrei benutzt werden.
Samuel Diekmann, pendiri Rent a PastorFoto: Samuel Diekmann

Wiese, yang berusia awal 50-an, mengenakan kuncir rambut dan juga bekerja sebagai dosen lepas. Layanannya yang istimewa adalah, ia bersedia memimpin pernikahan di lokasi yang tidak biasa, misalnya di perkebunan anggur atau di taman. Musim gugur mendatang ia akan mengenakan baju biarawan, dan memimpin pernikahan di puri dari Abad Pertengahan. Untuk mengontak Wiese orang hanya perlu membuka situsnya.

Dari Tidak Konvensional sampai Beragam Budaya

Lewat situs "Rent a Pastor," orang bisa menemukan sekitar 20 ahli teologi di seluruh Jerman. Penawaran banyak macamnya. Orang bisa menyewa pembicara yang tidak konvensional, yang terkenal dari berbagai talkshow. Atau juga pastur dari Brasil yang punya spesialisasi dalam pernikahan antar budaya. Mereka juga bisa dipesan untuk penguburan. Biayanya 50 Euro atau sekitar 650.000 rupiah per jam.

Situs ini awalnya dibuat Samuel Diekmann, ahli teologi dari gereja fundamentalis Free Evangelical Church di negara bagian Hessen. Ia menawarkan layanannya untuk mendapat uang tambahan. Akhir tahun lalu, sejumlah ahli teologi lain juga bergabung. Target mereka adalah orang-orang yang tidak mau berurusan dengan institusi gereja, tetapi tetap percaya kepada Tuhan atau ingin pembicara profesional dalam pernikahan mereka.

Diekmann menjelaskan, pembicara mudah disewa. Ia dan rekan-rekannya menggunakan etika profesional untuk menarik klien. Bagi pernikahan sepasang hippy, ia mengenakan kalung dari bunga. Yang penting adalah kebahagiaan pasangan itu, demikian Diekmann.

Tapi Volker Lehnert, anggota Dewan Gereja Protestan wilayah Rheinland memandang bisnis ini dengan skeptis. Baginya ini pengaruh Hollywood. Menurutnya memang bagus bahwa kepercayaan kepada Tuhan penting dalam upacara pernikahan semacam itu. Tapi itu memberikan isyarat negatif dan merugikan institusi gereja.

Sekarang di Jerman semakin banyak orang keluar dari keanggotan dalam gereja Katolik dan Protestan. Terungkapnya banyak kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak menyebabkan perkembangan ini. Tahun 2010, 180.000 orang keluar dari gereja Katolik, dan 145.000 dari gereja Protestan. Sehingga warga Jerman yang masih anggota gereja kurang dari 60%.

Mengiklankan Keyakinan

Namun demikian, pendiri Rent a Pastor, Samuel Diekmann tidak melihat pelayanan yang ditawarkannya bersifat anti gereja. Ia bahkan percaya, itu bisa membawa orang untuk benar-benar kembali kepada Tuhan. Ia menjelaskan, jika orang yang bukan anggota organisasi otomotif mengalami kecelakaan, organisasi itu tetap bersedia menolong. Orang kemudian terpikir untuk menjadi anggota. Ahli teologi itu berharap, layanannya punya efek sama. "Lewat kerja yang bagus, kebaikan hati dan humor kita bisa menarik orang."

Setelah melihat pernikahan Andrea dan suaminya yang bersifat tradisional, beberapa teman mereka tertarik untuk memakai jasa Mickey Wiese. Wiese bertutur, ia tidak mau menilai dan mengatakan pendeta lain tidak mampu melakukan pelayanan itu. "Tapi jelas berbeda jika ahli teologi menawarkan pelayanan untuk acara tertentu. Kewajibannya berbeda," demikian Wiese.