1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

2012 Tahun Paling Mematikan di Suriah

31 Desember 2012

Tahun 2012 adalah tahun paling mematikan selama konflik saudara di Suriah. Sementara itu, menutup tahun rezim Damaskus mengklaim bahwa mereka sudah diambang kemenangan atas kelompok oposisi.

https://p.dw.com/p/17Bf4
Foto: dapd

Suriah sedang mendekati momen bersejarah dengan meraih kemenangan atas para musuhnya, demikian klaim Perdana Menteri kepada parlemen negara itu itu hari Senin (31/12)

“Pemerintah telah bertekad untuk menuntaskan kemenangan dan menghancurkan konspirasi melawan Suriah dan rakyatnya,“ kata Perdana Menteri Wael al-Halqi di hadapan majelis perwakilan rakyat, demikian menurut laporan staisun televisi milik pemerintah.

Al-Halqi mengklaim bahwa pasukan yang loyal kepada rezim Presiden Bashar al-Assad masih menguasasi hampir semua bagian negeri itu dan telah bekerjasama dengan komunitas lokal untuk melindungi pabrik-pabrik dan instalasi vital lainnya.

Perang Saudara Masih Berlangsung

Pernyataan al-Halqi itu disampaikan setelah kelompok oposisi melaporkan bahwa bandar udara kota terbesar Suriah yakni Aleppo ditutup akibat terjadinya sebuah ledakan dan kebakaran.

Bandara itu ditutup pada hari Minggu, namun masih belum jelas apa penyebab ledakan, demikian pernyataan kelompok oposisi yang berbasis di London yakni Lembaga Pengawas HAM Suriah.

Lembaga pengawas itu melaporkan adanya penembakan di berbagai kota dan desa yang dilakukan oleh tentara di banyak tempat di Suriah termasuk di pinggiran Damaskus, di mana mereka katakan bahwa tiga warga sipil tewas di Douma dan satu lainnya di Daraya.

Stasiun televisi milik negara mengatakan bahwa militer masih “melanjutkan pengejaran atas para teroris bersenjata“ di Daraya dan telah “melenyapkan sejumlah penembak jitu dan menyita senjata mereka.“

2012 Tahun Paling Mematikan

Sejak konflik pecah Maret 2011, lebih dari 45 ribu orang terbunuh. 39.362 korban tewas itu terbunuh selama konflik 2012, sebagian besar korban adalah rakyat biasa.

Korban sipil mencapai 28.113 termasuk mereka yang melakukan perlawanan bersenjata menentang rezim Presiden Asaad.

Tentara pemerintah menderita kehilangan parah dengan 9.482 orang tewas, sementara 1.040 tentara yang membelot ke kelompok pemberontak juga dilaporkan terbunuh. Sisa korban tewas yang berjumlah 727 orang masih belum teridentifikasi.

“Jumlah korban tewas dari pasukan keamanan rezim sebetulnya lebih tinggi, namun pemerintah menyembunyikan angka-angka itu,” kata Direktur Lembaga Pengawas HAM Suriah Rami Abdel Rahman.

“2012 adalah tahun paling berdarah dan paling merusak karena semua jenis senjata berat seperti pesawat milik rezim, dipakai dalam pertempuran.”

Pemberontakan atas rezim Assad dimulai Maret 2011 lewat demonstrasi damai yang terinspirasi musim semi Arab, namun itu kemudian berubah menjadi pemberontakan bersenjata menyusul aksi brutal yang dilakukan pemerintah terhadap kelompok oposisi.

AFP/ DPA (ab/ hp)